Miracle In Cell no 7

MiracleINCellNo07

Informasi Film & Tokoh

Informasi Film
Sutradara Hanung Bramantyo
Produser Frederica
Skenario Alim Sudio
Cerita Cerita Asli: Lee Hwan-kyung
Cerita Adaptasi: Alim Sudio
Berdasarkan Miracle in Cell No. 7 oleh Lee Hwan-kyung
Pemeran Vino G. Bastian
Graciella Abigail
Indro Warkop
Tora Sudiro
Rigen Rakelna
Indra Jegel
Bryan Domani
Denny Sumargo
Mawar de Jongh
Penata musik Purwacaraka
Sinematografer Yunus Pasolang
Penyunting Sentot Sahid
Perusahaan produksi Falcon Pictures
Tanggal rilis 8 September 2022 (Indonesia)
27 Oktober 2022 (Malaysia)
Durasi 145 menit
Negara Indonesia
Bahasa Indonesia
Pemeran Film
Pemeran Peran
Vino G. Bastian Dodo Rozak, pria penyandang disabilitas intelektual yang difitnah telah membunuh dan melecehkan seorang gadis kecil
Graciella Abigail Ika Kartika Rozak (kecil), anak dari Dodo Rozak
Mawar Eva de Jongh Ika Kartika Rozak (dewasa)
Indro Warkop Japra "Foreman" Effendi, ketua napi di sel nomor 7
Tora Sudiro Zaki, bawahan Japra
Rigen Rakelna Yunus "Bewok", bawahan Japra
Indra Jegel Atmo "Gepeng", bawahan Japra
Bryan Domani Asrul "Bule", bawahan Japra
Denny Sumargo Hendro Sanusi, kepala sipir
Agla Artalidia Linda, istri Hendro Sanusi
Marsha Timothy Juwita, mendiang istri Dodo Rozak
Agoes Kencrot Agus
Coki Pardede Amat
Rifnu Wikana Okto
Iedil Dzuhrie Alaudin William "Willy" Wibisono, pejabat tinggi pemerintah
Nadila Ernesta Sonya Wibisono, istri William Wibisono
Makayla Rose Melati Wibisono, anak dari pasangan Willy dan Sonya Wibisono, yang meninggal dunia karena kepalanya terbentur meja dan tenggelam dalam kolam
Sheila Dara Aisha Widi, ibu guru dari Ika Kartika Rozak
Yatti Surachman Anik
Rukman Rosadi Ruslan, pengacara Dodo
Vinessa Inez Meta, istri Zaki
Angie Ang Reporter wanita
Uli Herdinansyah Pembawa berita
Tretan Muslim Polisi preman
Joshua Pandelaki Hakim (2019)
Otig Pakis Hakim (2002)
Fredy Amin Jaksa (2002)
Fuad Idris Warno, pesuruh di kediaman William Wibisono

Alur Cerita

Miracle in Cell No. 7 adalah film drama keluarga Indonesia tahun 2022 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo, berdasarkan film Korea Selatan tahun 2013 berjudul sama karya Lee Hwan-kyung.

Tahun 2002: Dodo Rozak (Vino G. Bastian) adalah seorang penjual balon dengan disabilitas intelektual, yang hidup bersama putrinya, Ika Kartika (Graciella Abigail). Suatu hari, Dodo dituduh membunuh dan melecehkan Melati Wibisono (Makayla Rose), anak pejabat tinggi, William "Willy" Wibisono (Iedil Dzuhrie Alaudin). Meskipun tidak bersalah, Dodo ditekan untuk mengaku oleh polisi dan menjadi perhatian media. Willy menegaskan Dodo harus dihukum mati.

Di Penjara: Dodo diperlakukan buruk oleh petugas dan ditempatkan di sel nomor 7 yang dihuni Japra "Foreman" Effendi (Indro Warkop) dan empat bawahannya. Setelah menyelamatkan Japra, Dodo diterima dan mereka berencana mempertemukan Dodo dengan Kartika. Kartika diselundupkan ke penjara selama pertunjukan sekolah. Ketika ketahuan, Dodo dikurung dan Kartika ke panti asuhan. Dodo menyelamatkan kepala sipir Hendro Sanusi (Denny Sumargo) saat kebakaran, mengubah pandangan Hendro terhadapnya. Hendro mengizinkan Kartika kembali ke penjara.

Penemuan Kebenaran: Napi sel nomor 7 menemukan bahwa kematian Melati adalah kecelakaan. Melati tersandung, terbentur meja, dan tenggelam. Dodo berusaha menyelamatkannya. Fakta ini membuat napi dan penjaga lebih simpati kepada Dodo.

Persidangan: Meskipun ada bukti baru, Willy yang kini menjadi gubernur, memperketat hukuman untuk kasus kekerasan anak. Di bawah tekanan, Dodo dipaksa mengaku bersalah untuk melindungi Kartika. Dodo dihukum mati.

Tahun 2019: Kartika dewasa (Mawar Eva de Jongh) menjadi pengacara dan mengajukan peninjauan kembali kasus ayahnya. Dengan dukungan saksi dan bukti baru, Dodo dinyatakan tidak bersalah. Kartika merasa terharu karena berhasil memulihkan nama baik ayahnya.

Penutup: Film ditutup dengan simbolisme Dodo terbang dengan balon udara, bertemu istrinya, menandakan kematiannya namun dengan nama baik yang dipulihkan.

Trailer & Music

Trailer: Miracle In Cell No.07

Music: Andaikan Kau Datang kembali